SEMARANG – Fenomena alam langka yang terjadi Minggu (28/3) malam, terlihat di langit Kota Semarang. Bulan berada di atas kepala dikelilingi oleh cincin raksasa. Sepintas cincin besar itu terlihat berwarna putih, mengelilingi bulan yang berukuran tidak terlalu besar. Kondisi langit yang cerah, membuat fenomena alam tersebut dapat dilihat secara leluasa.
Menurut sejumlah situs di internet, fenomena cincin di sekitar bulan atau yang disebut halo tak mirip dengan halo matahari. Halo bulan biasanya tampak pada malam hari dan berwarna putih. Tetapi halo matahari adalah pelangi berbentuk lingkaran. Halo bulan disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan yang merupakan cermin sinar matahari, dari kristal es di bagian atas atmosfer. Kristal es ini berasal dari pembekuan super tetesan air dingin dan ada di awan cirrus yang terletak di ketinggian 20.000 kaki atau lebih. Kristal ini berperilaku seperti permata pembiasan, dan mencerminkan ke arah yang berbeda.
Cincin yang muncul di sekitar bulan berasal dari sinar yang melewati sisi enam kristal es di atmosfer tinggi. Kristal es ini membiaskan atau menekuk cahaya dengan cara yang sama seperti belokan lensa kamera cahaya. Cincin ini memiliki diameter 22 derajat. Kadang-kadang, jika beruntung, bisa dilihat cincin kedua, yang berdiameter 44 derajat.
Bentuk kristal es menghasilkan fokus cahaya ke dalam sebuah cincin. Karena kristal es biasanya memiliki bentuk yang sama, yaitu bentuk heksagonal, maka cincin bulan hampir selalu berukuran sama. Lingkaran cahaya bisa dihasilkan oleh sudut pandang yang berbeda dalam kristal, dan lingkaran cahaya dapat dibentuk dengan sudut 46 derajat (sumber suara merdeka)
saya tinggal di salatiga, tadi malam fenomena ini juga nampak jelas di salatiga, sekitar pukul 23.00. dan sebelumnya, sekitar pukul 18.00 memang terlihat awan sirus(awan yg mirip serabut, yg membawa kristal es) di langit. benar-benar fenomena yg unik. itulah tanda kebesaran Tuhan
By: boy on 29 Maret 2010
at 7:44 am