Awan tebal akibat abu vulkanik gunung berapi di Islandia yang meletus sejak hari Rabu (14/4) masih melumpuhkan penerbangan dari dan ke banyak bandara di Eropa. Jutaan penumpang di seluruh dunia masih terdampar, menunggu kepastian penerbangan mereka. Industri penerbangan memperkirakan kerugian yang mereka derita akibat pembatalan penerbangan adalah sekitar US$ 200 juta per hari.
Mengapa abu vulkanik gunung berapi di bawah glasier Eyjafjallajokull ini sangat melumpuhkan penerbangan di Eropa? Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian ESDM, menjelaskan faktor penting yang mendorong penyebaran debu vulkanik ini adalah angin dan variasi tekanan udara di ketinggian tertentu. Debu akibat abu vulkanik gunung berapi di Islandia sangat halus dia lebih mudah tersebar oleh angin dan tidak jatuh sekaligus di Islandia sendiri. Material yang berat akibat letusan gunung berapi akan jatuh di sekitar gunung berapi dan bukan ke segala arah. Tetapi dalam kasus ini banyak debu halus yang menyebar di atas dan terbawa angin.
Sekitar 30 negara di Eropa sampai saat ini masih menutup ataupun membatasi penerbangan di bandara mereka, di Islandia sendiri Bandar Udara Internasional Keflavik tidak mengalami penutupan karena arah angin yang membawa debu menjauhi bandara itu. Abu vulkanik sangat berbahaya karena kandungan silika dan sulfurnya yang sangat tinggi. Debu itu tidak hanya menghalangi daya pandang, tetapi juga bisa mematikan mesin pesawat.
Oleh: aksik | 21 April 2010
Dampak Luas Abu Vulkanik Eyjafjallajokull Islandia
Ditulis dalam 1
Tinggalkan Balasan